Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia


Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang pertama kali dicetuskan pada tahun 1972 sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan lingkungan dari dua tahun sebelumnya ketika seorang senator Amerika Serikat Gaylord Nelson menyaksikan betapa kotor dan cemarnya bumi oleh ulah manusia, maka ia mengambil prakarsa bersama dengan LSM untuk mencurahkan satu hari bagi usaha penyelamatan bumi dari kerusakan.

Pada tanggal 22 April 1970 Gaylord Nelson memproklamasikan Hari Bumi (Earth Day), sehingga tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bumi (Earth Day). Hari Lingkungan didasarkan dari Konferensi PBB mengenai Lingkungan hidup yang diselenggarakan pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm, sehingga tanggal konferensi tersebut ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Indonesia juga ikut terlibat dalam konferensi tersebut dengan hadirnya Prof. Emil Salim yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Bappenas

Kenapa Hari Lingkungan Hari Lingkungan diadakan? Untuk membangun kesadaran kolektif untuk mempertahankan keseimbangan ekologis sehingga terwujud upaya penyelamatan lingkungan hidup. Saat ini kondisi lingkungan hidup sangat memprihatinkan dan kondisinya pun semakin memburuk sejalan dengan pertumbuhan pembangunan negara-negara di dunia yang kurang berwawasan lingkungan.
Berkaitan dengan kondisi lingkungan di atas, Indonesia akan berperan besar sebagai tuan rumah Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang telah berlangsung di Bali, 3 - 14 Desember 2007 lalu. Pertemuan yang dihadiri oleh 10.000 peserta dari 189 negara menyepakati berbagai upaya pencegahan pemanasan global yang sangat terkait dengan pelestarian hutan, adaptasi kenaikan permukaan air laut, perubahan iklim serta penggalangan dana internasional untuk kegiatan berkelanjutan. Dengan momentum ini, Indonesia akan berperan aktif dalam diplomasi internasional membela kepentingan lingkungan secara nasional dan global.

Hasil pengamatan para ahli menunjukkan bahwa pada satu abad terakhir ini telah terjadi peningkatan suhu global sebagai akibat meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Peningkatan ini menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca sehingga suhu udara di permukaan bumi meningkat, yang dikenal dengan Pemanasan Global serta terjadinya perubahan pola iklim.
Tema yang dipilih oleh Badan Lingkungan Hidup Dunia atau United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2009 adalah Your Planet Needs You - Unite to Combat Climate Change.

0 komentar:

Copyright © Sang Alam